Minggu, 31 Agustus 2014

Hukum Tanam-Tuai

"Orang itu menanam, pasti menuai"
Seringkali pepatah ini di sampaikan entah di tempat pendidikan, di tabligh masjid, di segala tempat-tempat yang pernah ku temui.
Memang benar, semua hal yang kita tanam, pasti akan mendapatkan hasil sesuai yang kita tanam. Secara logisnya bukan?
Tapi tempo hari, ketika sedang mengobrol dengan sahabat baik ku di Blackberry Messenger, jujur, pepatah yang begitu agung itu, yang benar-benar "benar" bagi kami yang mendengarnya, terutama aku, tertampat hebat. tersadar dengan baik.

benar pasti, menama-menuai, bak hukum karma, ketika melakukan yang baik, akan mendapatkan hal baik pula sebagai balasan. tapi ternyata, hukum tanam-tuai itu, tidak sesederhana hukum karma.

coba sesekali kita lihat sistem mereka para petani yang ada di sawahnya. belum pasti, apa tanaman yang mereka tanam, bisa di tuai dengan persis seperti apa yang mereka tanam. bisa saja, ketika musim kemarau dan musim hujan datang tak tentu, pupuk yang seharusnya di sebar di sawah, datang terlamabt, bahkan tak datang. ya, hukum tanam-tuai sebenarnya memang begitu. tidak pernah sesederhana hukum karma.

bingung?
ya aku pun bingung ketika awal kali aku menyadarinya..
ketika kau menanam sesuatu, jangan hanya pernah mengharapkan hasil panen baik, jika ketika proses menuju panen, tak kau ingat untuk menjaganya, memupuknya..
benar bukan?
sebaik baiknya apa yang kita tanam, tapi tak pernah di jaga, tak mungkin apa yang kita panen seperti yang seharusnya..
seburuk-buruknya apa yang kita tanam, tak pernah tidak mungkin jika hasil panen juga baik. karena tidak pernah melupakan untuk menjaganya..
apapun itu, ketika hukum tanam-tuai, jangan sampailah lupa tentang seberapa keras kau memupuk, seberapa besar perjuangan untuk menjaganya..



yup, this boy like my bitch yang nampol aku sekuat-kuarnya waktu membahas soal ini.
ga penting memag bagi sebagian besar orang, tapi bagiku, ini tmaparan luar biasa agar aku sadar, betapa sebuah proses begitu berarti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar