Minggu, 03 Agustus 2014

Dingin di Sela Badai


Dingin kali ini memberikan sejuta bisu,
Tiap kali hela nafas terdengar, semakin bilur biru rindu terasa begitu menyayat kalam.
Aku tahu, sudah bukan waktuku lagi menunggumu..
Aku tahu, sudah habis waktuku memungut setiap kenangan yang masih mungkin kau kenang bersamaku.
Aku bahkan sudah tahu persis cerita ini akan berakhir kemana atau akan membuncah dimana.
Tapi tetap saja, tahuku hanya  sebatas itu.
Senyap di malam dingin.
Badai romuson di Filiphina yang menderu.
Membeku di sepanjang laut Jawa.
Membekukan setiap rumah.
Saling ringkuk setiap yang bernyawa.
Semakin menghela keluh, semakin dingin terasa.

Wahai cinta lama, masih berasakah kau perasaan yang sama?
Bukan ku menjual kenangan atau mengharap balasan.
Tapi hanya kesempatan yang mungkin bisa kembalikan semua.

Sesal ini hanya aku yang punya.
Sesak ini hanya aku yang rasa.
Tidak mungkin KAU rasa bukan?
Entah rasa ini masih suci seperti dahulu kala
Atau sudah meluntur sebagai dosa.

TAPI AKU MENIKMATINYA.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar